aku adalah saat ibuku melahirkan ku sekuat tenaga selama tiga hari yang panjang dalam perjuangan dan akhirnya keluarlah aku di pagi hari tanggal 21 desember 1986 tanpa tangis, aku bayi tanpa suara yang di kira sudah mati, mulailah hidupku dengan pertolongan suntikan dan pukulan di pantat ku, sampai sekarang masih membekas
ku jalani hidupku dengan kelemahan, kenal berbagai macam bentuk manusia di rumah sakit, bolak balik aku kesana, aku pikir saat itu setiap anak yang lahir ke dunia akan melakukan hal yang sama dengan ku, keluar masuk rumah sakit di ct scan, di rekam otak, dan di infus, aku pikir setiap anak sama dengan ku mempunya tangan kiri yang tidak bisa bekerja dengan sempurna sebagaimana mestinya, aku bingung setiap baba ku menyuruhku untuk melatih tangan dan cara jalan ku, karena aku pikir setiap anak sama dengan ku
aku memulai pagi ku dengan bernyanyi "oh ibu dan ayah selamat pagi, ku pergi sekolah sampai kan nanti, rajinlah belajar nak penuh semangat, hormati gurumu sayangi teman, itulah tandanya kau murid budiman" sebelum ku berangkat sekolah TK ANGKASA , awal dimana aku bersosialisasi selain teman di perumahan ku, tak ku temukan sesuatu yang menyakitkan di sini, semua teman ku baik, bahkan aku menemukan cinta pertama
beranjak belajar di sekolah dasar, aku mulai menemukan perbedaan yang akun dan teman teman ku, aku bukan anak yang kuat, jarang di suruh olahraga oleh guruku, aku juga bukan anak yang pintar, otak ku tak cerdas, aku pun semakin berbeda dari teman teman ku porsi ku lebih sedikit di banding yang lain, aku di jauhi teman teman lelaki ku, aku tak tahu mengapa mereka seakan jijik dengan ku tidak semua sih, ada juga teman laki laki yang baik, tapi justru itu membuatku heran, sampai sekarang pun aku heran kalau ada laki laki yang memperhatikan ku, karena hal itu sangat jarang terjadi, situasi seperti ini berlanjut sampai aku smp, tapi saat ini aku lumayan sudah agak kuat, aku bersyukur dengan adanya adik ku, semenjak dia lahir di usia ku ke 6,5 tahun aku sudah tidak pernah lagi sakit sakitan, di opname atau step lagi sampai tidak sadarakan diri, walaupun aku tetap harus bolak balik ke jakarta tiap tahu untuk chek up rekam otak dan saraf motorik ku, aku menjalani masa abg ku di smp seperti anak anak lain, walau masih saja ada teman pria yang usil dan mengunderestimate ku tapi hal itu bisa tertutupi dengan keehadiran para sahabat, suatu ketika sahabat ku bertanya "wara kao to puber dak seh?,kok dak isa cerite atau naksir nok laki?" aku bingung menjawabnya, aku memamng sangat tertutup kalau soal itu, bahkan denngan sahabatku sendiri,kenapa? aku selalu suka sama orang yang tidak tepat dan aku selalu merasa tak kan mungkin mendapatkan cinta itu, jatuh cinta justru membuatku malu dan takut, takut karena tak kan ada balasan nya, sampai sekarang belum pernah ada cinta yang membalas cintaku
masa SMA ku lalui dengan ceria, ada sahabat, kegiatan dan hobby menulis yang terus ku lakukan semenjak smp, aku menemukan dalam nya cinta sehingga menangis dan tertawa tanpa sebab, dia tak kan pernah tahu itu dan tak kan pernah membalas cinta itu, aku takut dia akan tahu perasaan ku, aku tak menemukan jati diriku, aku ingin jadi laki laki saat itu, aku bosan dengan hidup ku, tempat tinggal ku, orang tuaku yang bermasalah, sahabat di lingkungan rumahku pergi dan sampai sekarang tak pernah kembali, aku marah, aku berotak, aku sedikit nakal tapi semua itu wajar karena aku remaja, aku masih muda dan aku labil
meninggalkan belitung ternyata hal tersulit dalam hidup ku, pikiran ku saat itu yang bilang kalau aku bosan tinggal di belitung itu tak pernah benar, aku merasakan berat meninggalkan orang tua dan adik ku untuk berangkat kuliah "kenapa masa sekolah itu cepat berakhir?" pikirku saat itu
aku berangkat ke jakarta, memulai hidup baru tanpa ada satupun orang yang tahu siapa aku, apa kelemahan ku, dan bagaiman sifat asliku, inilah impian ku, aku belajar banyak di jakarta, aku jadi sedikit dewasa, walau sifat kekanakan itu masih ada sampai sekarang,
di jakarta ku temukan banyak hal, senang, perih, sesal, malu, pelajaran, sahabat, keluarga, musuh, banyak ... banyak sudah yang di berikan jakarta pada ku, aku sangat berterimakasih, jakarta i love you
kuliah it tak sulit tapi halangan dan rintangan sebagai perantau itu sulit, banyak cobaan mendera, berkali kali aku jatuh lalun bangkit, belum tegar tubuhku sudah jatuh lagi, banyak yang menentang keputusan ku, tapi saat ini aku tahu aku sudah mengambil keputusan yang benar karenan nya aku sekarang jauh lebih tegar, ilmuku lumayan, pengalamnan ku meningkat walau sedikit dan aku mendapatkan keluarga baru di sana
yang menghargaiku banyak tapi yang mengunderestimate terhadapku lebih banyak lagi, aku sudah biasa dengan kondisi seperti ini
aku pun tak yakin dengan diriku, aku bisa menyelesaikan kuliah ku, sambil sibuk dengan kegiatan kesenian ku, aku tak pernah yakin
tapi aku bisa walau dimana mana keteteran, mengecewakan banyak orang (maaf kalau sudah kecewa dengan ku)
saat ini aku tidak sedang depresi
aku hanya pesimis sangat pesimis
dengan hidupku, masa depan ku
dan cintaku
maaf maaf kan aku Yaa Allah
sekali ini aku pesimis
pesimis
aku hanya pesimis
No comments:
Post a Comment